ALEPPO
ALEPPO
Bagaimana rasanya mendengar desingan peluru?
Apakah seperti mendengarkan alunan musik heavy metal yang memacu adrenalinmu?
Coba tanyakan pada bocah Aleppo sana...
Sempatkah ia tersenyum mendengarkan backsound yang marak di negerinya saat ini?
Sempatkah bayi-bayi Aleppo bertanya atas dosa apa mereka dibunuh?
Sempatkah ayah bunda Aleppo merekam kelucuan putra-putrinya lalu mengupload ke instagram dan media sosial lainnya?
Sempatkah muda-mudi Aleppo ber-wefie ria bahkan galau memikirkan cinta tak kunjung tiba?
Aleppo... kota yang diberkahi
Kini hancur akibat birahi
Birahi penguasa yang menista agama
Kedaulatan macam apa yang meminta bantuan asing menghancurkan penduduk sipilnya sendiri?
Agama mana yang mengajarkan perkosaan adalah hal lumrah, hingga banyak muslimah Aleppo memilih bunuh diri meski hati jerih?
Sementara dunia bungkam
Hanya menyaksikan dalam diam
Detik kehidupan tetap berdetak biasa
Jumlah korban hanya tercetak sebagai angka
Statistika
Aleppo hanya menjadi topik pembahasan
Di meja-meja makan
Di warung angkringan
Bahkan menjelma tulisan
Ujungnya kita hanya kirim doa
Tambah sedikit dana
Duhai, warga Aleppo
Nampaknya kau harus lebih bersabar
Menjadi pengobar dan pengibar
Menyulut api keimanan di dada kami
Dengan luka di kepala
Dan duka di dada
Meta morfillah
0 komentar:
Posting Komentar